Selasa, 07 Juni 2011

Beautiful togetherness

Companions ...
so beautiful this togetherness and friendship
life without him it feels barren and empty
full of ego and anger

Companions ...
loss if we do not intertwine togetherness
hollow if we do not fertilizer rope love

in togetherness
we unite loving
In one kinship
in sharpening by patience
wrapped with sincerity

Companions ...
in this togetherness
with us in grief
Laughter in the joke
knitting together asa
wrapped in love for the same

With whom we share
shed all hope in the chest
search for identity
guided by a true friend
That accompany the faithful pobud
give direction on ambiguous time
support in times of falling

This build our togetherness
without limit of time and space

O God strengthen our affection on
eliminate seed of ego and self-centered
Bring us in the shade of Thy love and blessings
in the Khilafah "Khilafah Islamiyyah"
"Khilafatul Muslims"
Aamin ....

Poetry soul

O soul, be assured ...
Even today the death of another step to meet
Indeed he was on his way to

Life is long and beautiful however, must nevertheless ends
Not more than seconds to minutes, hours into days, weeks into months and then change the year
Then you will own with no friends, wealth and love

Remember the death of today to live a later date
Tangisilah sin today to be happy in heaven

Compare between a happy life in the way of God with a life far from God manhaj.
Compare between people who are pious and istiqomah with people who are confused again lost, full of doubts, indecision and anxiety.

Senin, 30 Mei 2011

Bangga Menjadi Orang Desa :)

Dulu tidak, karena lingkungan mengajarkan saya begitu. Ketika remaja dan menghabiskan masa sekolah di kota, di hari libur saya jarang pulang dan sengaja membuat kesibukan dengan les ini atau itu, atau mengikuti kegiatan ekskul yang memanfaatkan waktu libur. Sungguh, bukan karena saya suka pelajaran sekolah, melainkan semakin jauh hidup dari kampung kelahiran maka semakin ‘berguna’ saja rasanya hidup ini. Padahal di kota hidup saya kesepian, meski banyak teman dan sejumlah keluarga. Semua orang berbicara tentang bagaimana ‘meninggalkan’ desa dan berkarir di kota. Sebuah kenyataan yang menimbulkan amarah namun tidak tahu bagaimana melawan. Sebagian orang yang saya biasa bergaul dengan mereka di kota adalah orang desa yang merasa ’sukses’ di kota dan perlahan melupakan kampung kelahirannya. Melupakan tradisi dan tercerabut dari akar budayanya. Hidup di kota, membangun keluarga, melahirkan anak-anak, dengan cita-cita bagaimana melanjutkan hidup ’selamanya’ di kota.

Hidup dengan ‘kaca mata’ kota menggiring kita pada sebuah mind set bahwa tak ada pilihan yang lebih baik selain kehidupan di perkotaan, yang maju, tempat berkumpul orang pintar, dukungan teknologi, akses, dan sebagainya dan seterusnya. Dulu saya juga mempercayainya, meski seiring waktu kepercayaan itu mulai bergeser tatkala desa dengan semua keindahan budaya dan lika-likunya membangunkan saya dengan terapi kejutnya. Hidup di desa ternyata menyenangkan juga, banyak sekali yang bisa dilakukan sehingga hidup kita dipenuhi harapan dan semangat.


http://muda.kompasiana.com/2011/05/24/bangga-menjadi-orang-desa/

SFC


Bendungan

Rabu, 25 Mei 2011

Peta Dusun Sulur I & II

Peta Kecamatan Semin

Indahnya Reuni

Reuni sebuah kata ajaib yang dapat menyatukan kita semua dalam sebuah wadah keakraban…

Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari reuni :

- Kenangan
Reuni merupakan semacam sarana untuk melihat kembali diri kita beberapa tahun ke belakang. Dengan melihat masa lalu, seseorang akan mengerti bahwa kehidupan yang dia jalani selama ini merupakan suatu hal yang sangat penting. Setiap orang melalui kenangannya pasti akan membuat monumen-monumen dirinya agar dapat selalu mengingat bahwa dia berkembang.

- Harga diri
Melalui sebuah reuni, seseorang juga bisa mendapatkan self esteem. Hal yang satu ini merupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri atas apa yang telah dicapai selama ini. Saat reuni pasti bertemu dengan teman-teman lama yang tentunya tahu sifat kita yang dulu. Mungkin dulu kita dianggap tidak mampu maka reuni dapat dijadikan sebagai sebuah pembuktian diri bahwa dia telah berhasil. Self esteem melalui teman-teman lama mempunyai dampak yang lebih besar. Jika self esteem itu terpenuhi maka kehidupan psikologis orang tersebut akan lebih stabil dan mapan.

- Refleksi
Reuni yang digelar secara besar-besaran atau sederhana dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk merefleksi diri atau menilai diri, menjaga ikatan sosial agar tetap utuh (memper-erat silaturahmi), menjaga keterlibatan dirinya dalam sebuah komunitas sebagai bentuk identitas diri, dan juga untuk memenuhi kebutuhan atas keberakaran (asal-usul) yang jelas. Tanpa memenuhi kebutuhan itu, seseroang nantinya cenderung akan lupa diri.

- Bersenang-senang
Kemudian, jika acara reuni digelar dengan penuh keceriaan atau bahkan memungkinkan pesertanya untuk merasakan kembali masa mudanya maka reuni juga dapat berfungsi sebagai pelepasan stres atau memberikan efek katarsis. Yaitu melepaskan energi-energi negatif atau tekanan-tekanan dalam kehidupan. Reuni juga bisa dijadikan alternatif kegiatan rekreasi yang memberi efek relaksasi jika acaranya dikonsep penuh kegembiraan.

Apa salahnya mengadakan reuni…